Iconomics – Pemerintah akan terus mendorong mengembangkan perekonomian syariah Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa mewujudkan target sebagai pusat perekonomian syariah di dunia.
Karena itu, kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, kehadiran Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec), lembaga yang didirikan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta bisa mengisi dan memperkuat fondasi perkembangan ekonomi syariah.
Terlebih, kata Tiko, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, sudah seharusnya Indonesia memiliki ekonomi syariah yang kuat dan mumpuni sebagai bagian dari arsitektur sistem keuangan negara. Kekuatan ekonomi umat menjadi pilar dan energi bagi ekonomi nasional.
“Kekuatan ekonomi syariah berbasis sektor riil, padat karya, industri halal juga sangat potensial menyerap tenaga kerja dan peluang membuka usaha baru,” kata Tiko dalam sambutannya di peresmian Lembaga Shafiec-Forum Nasional Keuangan Syariah, Jumat (12/3).
Menurut Tiko, Indonesia memiliki banyak produk halal unggulan dan beberapa di antaranya telah mendunia. Lalu, ekonomi syariah juga memiliki daya tahan yang lebih baik dan terbukti di masa pandemi Covid-19, industri keuangan syariah justru tumbuh. Sementara industri keuangan konvensional mengalami penurunan kinerja.
Karena itu, kata Tiko, potensi bisnis terkait syariah berpeluang besar menopang perekonomian Indonesia. Itu sebabnya, perlu membenahi ekosistem perekonomian syariah, mendorong peluang, mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional menjadi bagian transformasi menuju Indonesia maju.
“Juga sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Ini mimpi kita bersama untuk membangkitkan ekonomi syariah Indonesia yang masih tertidur selama ini,” ujar Tiko.
Meski demikian, kata Tiko, fakta yang terjadi, pangsa pasar bank syariah masih rendah: hanya 2,6% dari total pangsa pasar perbankan nasional. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian BUMN serius dan fokus memaksimalkan potensi besar sembari memebenahi ekosistem industri syariah nasional.
Salah satu bentuk keseriusan pemerintah itu, kata Tiko, dengan membentuk bank syariah yang besar dan kuat yang menjadi jangkar ekonomi syariah dan ekosistem industri halal. “Berdiri Bank Syariah Indonesia menjadi momentum mengembangkan sumber daya Indonesia di industri keuangan syariah dan hal ini juga fokus pengembangan industri keuangan syariah ke depan,” kata Tiko.