JAKARTA , Okezone.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kolaborasi antara ekonomi, keuangan syariah dan termasuk dunia pendidikan, bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di dunia.
Dalam The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report yang dirilis lembaga research Dinar Standard pada akhir 2020 lalu, Indonesia berada di peringkat ke-4 atau naik kelas dari peringkat ke-5 tahun 2019 atau peringkat ke- 10 di tahun 2018.
“Ini adalah indikator yang hanya bisa diperbaiki apabila seluruh ekosistem bekerja sama, termasuk dunia pendidikan,” kata Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (12/3/2021).
Kata dia , salah satu indikator yang diukur dalam SGIE report adalah Islamic finance. Untuk indikator ini, Indonesia berhasil melompat ke peringkat ke-2. Salah satunya, mengulas perkembangan sektor keuangan syariah di 135 negara dengan mempertimbangkan lima indikator yaitu quantitative development, knowledge, governance, corporate social responsibility, dan awareness.
“Saya menyambut baik langkah UNU yang akan terus masuk dan mengembangkan ekonomi serta keuangan syariah dengan penekanan pada ekonomi digital melalui inisiatif Shafiec,” bebernua.
Menkeu juga berharap Shafiec dapat turut berkontribusi di dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan berbagai kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi yang memahami dinamika global dan perubahan teknologi, namun tetap mengacu pada nilai-nilai islami yaitu keadilan, kejujuran, integritas, dan kompetensi atau profesionalisme.
“Saya juga berharap seluruh komponen bangsa dapat melakukan inisiatif yang sama seperti yang dilakukan oleh UNU. Terus berkarya dan saling bersinergi, membangun kesejahteraan masyarakat kita dengan nilai-nilai yang baik dan terus memanfaatkan teknologi secara benar,”tandasnya.