BACK TO POSTS
Artikel Shafiec

Halal Tourism #2: Kenali Berbagai Destinasi Wisata Halal di Indonesia 

adminshafiec
/
July 21, 2022
5 mins

Oleh: Sony Budiarso

Peneliti Muda Shafiec UNU Yogyakarta

Setelah membahas tentang definisi, ruang lingkup, dan potensi pengembangan wisata halal, tentunya Sobat Shafiec akan penasaran dengan implementasi wisata halal di Indonesia dan di mana saja destinasi wisata halal yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia sendiri, secara umum pengembangan wisata halal sebenarnya sudah berlangsung sejak lama mengingat mayoritas penduduknya yang beragama Islam sehingga hampir sebagian besar destinasi atau sektor pariwisata di Indonesia dapat dikatakan telah menerapkan prinsip ramah wisatawan Muslim. Hal ini dapat terlihat dari berbagai kemudahan bagi umat Muslim untuk menemukan fasilitas ibadah, kuliner halal, hingga adab kesopanan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.  

Secara khusus, umat Islam di Indonesia juga memiliki keunikan yang menjadi ciri khas tersendiri dengan berbagai destinasi wisata yang ditawarkan, seperti keraton, masjid, pusaka, makam, hingga wisata kuliner yang menjadi ikon destinasi wisata  (Jaelani et al., 2016 dalam Meirezaldi, 2020).

Salah satu praktik wisata halal khas Indonesia yang juga diterapkan dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual adalah kegiatan ziarah wali yang  merupakan bagian dari aspek pariwisata sekaligus menjadi tradisi yang telah berlangsung lama dan sejalan dengan sejarah dan perkembangan Islam di masyarakat Indonesia. 

Hingga saat ini, Indonesia telah menyabet berbagai prestasi pada ranah destinasi wisata halal dunia. Seperti pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai Wisata Halal Terbaik di Dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) yang mengungguli 130 negara peserta lainnya. Prestasi tersebut merujuk data, 20% atau sekitar 14,92juta turis asing yang datang ke Indonesia merupakan wisatawan Muslim. Sedangkan, untuk tahun 2022 ini, Indonesia menempati peringkat kedua(standar GMTI) dan mengalahkan posisi Arab Saudi di peringkat ketiga, Turki posisi keempat, dan Uni Emirates Arab di posisi kelima. Prestasi Indonesia tersebut juga dinilai dari segi akses, komunikasi, lingkungan, serta pelayanan selama berada di destinasi wisata halal. Tidak sampai di situ, Indonesia juga berhasil mendapatkan 12 dari 16 penghargaan dalam World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi. Hal-hal inilah yang membuat banyak pihak optimis bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal pengembangan wisata halal (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2021). 

Indonesia juga memiliki berbagai destinasi wisata halal yang tersebar di berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke. Salah satu pulau yang paling potensial dalam pengembangan wisata halal adalah pulau Lombok, dimana pada tahun 2015 Lombok pernah dinobatkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dalam ajang World Halal Travel Awards di Abu Dhabi, bahkan GMTI memberikan nilai 76 pada kualitas layanan komunikasi di Lombok pada tahun 2019.

Selain Lombok, beberapa destinasi wisata halal di Indonesia lainnya yang sangat potensial untuk dikembangkan antara lain (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2021):  

  1. Aceh 

Pada Tahun 2016, Aceh berhasil mendapatkan penghargaan sebagai World’s Best Airport for Halal Travellers dan World’s Best Halal Cultural Destination dari World Halal Tourism Award. Hal ini dapat menjadi perhatian karena Aceh memiliki Muslim Visitor Guide yang dipublikasikan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, memiliki cukup banyak restoran yang tersetifikasi halal, dan restoran yang menyatakan diri sebagai restoran halal (KNEKS, 2020). Selain itu, banyaknya destinasi wisata budaya bernuansa Islami juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kota di ujung barat Indonesia ini.  

  1. Kepulauan Riau 

Kepulauan Riau juga sangat potensial menjadi salah satu destinasi wisata ramah Muslim di Indonesia menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021 dengan ikon wisatanya yaitu Masjid Sultan Kepulauan Riau yang terletak di Pulau Penyengat. Daerah ini memiliki muslim visitor guide, puluhan restoran bersertifikasi halal dan ribuan restoran self-claimed halal, hotel syariah, serta layanan ibadah yang terdapat di berbagai lokasi seperti pusat perbelanjaan. 

  1. Sumatera Barat 

Provinsi ini telah banyak menyabet penghargaan bergengsi dalam World Halal Tourism Award 2016. Sumatera Barat memiliki 57 outlet makanan dan minuman bersertifikat halal, dan ribuan restoran self-claimed halal, yaitu tidak menyajikan alkohol dan olahan daging babi. Daerah ini juga memiliki Muslim visitor guide, edukasi ramah Muslim, serta akses fasilitas ibadah yang meluas termasuk di fasilitas publik seperti bandara.

Sebanyak tiga penghargaan berhasil diraih oleh Provinsi Sumatera Barat, yakni World’s Best Halal Destination, World’s Best Halal Tour Operator, dan World’s Best Halal Culinary Destination. Dengan berbagai penghargaan tersebut, tak heran jika Sumatera Barat sangat berpotensi menjadi ikon wisata halal di Indonesia. 

  1. Jakarta 

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021, Kota Jakarta juga sangat berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata halal di Indonesia. Di Jakarta, masjid Istiqlal akan dikembangkan menjadi salah satu ikon destinasi wisata religi di Indonesia. Selain itu, Jakarta juga merupakan salah satu kota di Indonesia yang menyediakan berbagai fasilitas ramah Muslim yang lengkap dengan ratusan restoran yang bersertifikasi halal, dan ribuan restoran yang self-claimed halal. Menyokong akses terhadap layanan atau akomodasi publik, setidaknya tersedia sebanyak 186 masjid/musala, dimana sembilan puluh sembilan 99 diantaranya berada di dalam mall atau pusat perbelanjaan. Selain itu, tersedia juga 510 hotel bersertifikat halal dan 5 hotel tipe syariah.

Provinsi yang telah mendeklarasikan kampanye “Jakarta Ramah Muslim” ini telah menjadi lokasi diselenggarakannya berbagai event atau festival yang Muslim friendly, yaitu Lebaran Betawi, MUFFEST, Indonesia Halal Expo, Jakarta Halal Things, serta Jakarta Food and Culinary Festival. Oleh karena itu, tidak mengejutkan apabila wisatawan domestik yang berkunjung ke provinsi DKI Jakarta mencapai 34.192.053 orang pada tahun 2018. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 2.813.411 orang (KNEKS, 2020). 

Mengutip data dari Laporan Perkembangan Pariwisata Ramah Muslim Daerah 2019-2020 (KNEKS, 2020), Halal Tourism di Indonesia perlu mempertimbangkan potensi aksesibilitas, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Untuk memiliki aksesibilitas yang baik, provinsi di Indonesia harus meningkatkan dan memperbanyak rute penerbangan internasional dan meningkatkan infrastruktur transportasi lainnya.

Provinsi juga harus memiliki brand image pariwisata ramah Muslim yang kuat, dan terlibat lebih banyak dalam kegiatan ekspansi pasar sehingga menarik minat wisatawan Muslim untuk berkunjung ke daerah tersebut.  

Ketika turis berkunjung, lingkungan akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kunjungan pariwisata. Lingkungan yang ramah bagi wisatawan Muslim meliputi destinasi-destinasi wisata harus memiliki iklim usaha yang kondusif, serta meningkatkan konektivitas Wi-Fi di area publik, seperti bandara, mal, dan hotel. Selain ketiga hal tersebut, faktor utama yang harus dikembangkan adalah layanan yang ramah Muslim.

Layanan ramah Muslim adalah kunci untuk menarik wisatawan Muslim.

Layanan ini termasuk usaha-usaha penunjang pariwisata ramah Muslim yang bersertifikat halal seperti restoran dan hotel syariah, serta peningkatan dan perbaikan untuk masjid dan musala di ruang publik, inovasi produk, serta atraksi pariwisata yang bersifat kultural, budaya, dan kuliner halal untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke destinasi wisata tersebut. 

Terkait Halal Tourism, di tengah banyaknya pariwisata Indonesia saat ini, masih banyak daerah-daerah lain yang dapat digali potensi halalnya, tak hanya sebatas pada wisata religi, tetapi juga meluas ke semua bentuk pariwisata tanpa kecuali. Pemerintah daerah serta pemangku kebijakan terkait perlu untuk membangun pariwisata daerahnya sesuai dengan kaidah halal, salah satunya dengan penyediaan produk, layanan, atau atribut pariwisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim untuk memfasilitasi ibadah, akomodasi, dan unsur pariwisata lainnya sesuai dengan syariat Islam.

Semoga ke depannya wisata halal Indonesia dapat meningkatkan kunjungan konsumen Muslim dunia sehingga Indonesia mampu menjadi poros pariwisata halal global ya, Sobat. 

***

Sumber: 

AM, M. (2015) ‘Refleksi Penciptaan Manusia Berbangsa-bangsa dan Bersuku-suku (Telaah Surah Al-Hujurât Ayat 13)’, Jurnal Studia Insania, 3(1), p. 1. doi: 10.18592/jsi.v3i1.1099. 

Battour, M. and Ismail, M. N. (2016) ‘Halal tourism: Concepts, Practises, Challenges and Future’, Tourism Management Perspectives, 19, pp. 150–154. doi: 10.1016/j.tmp.2015.12.008. 

Henderson, J. C. (2016) ‘Halal Food, Certification and Halal Tourism: Insights from Malaysia and Singapore’, Tourism Management Perspectives, 19, pp. 160–164. doi: 10.1016/j.tmp.2015.12.006. 

Meirezaldi, O. (2020) ‘Halal Tourism Industry in Indonesia’:, 7(3), pp. 25–34. doi: 10.2991/aebmr.k.201116.027. 

Mohsin, A., Ramli, N. and Alkhulayfi, B. A. (2016) ‘Halal Tourism: Emerging Opportunities’, Tourism Management Perspectives, 19(2016), pp. 137–143. doi: 10.1016/j.tmp.2015.12.010. 

Moshin, A., Brochado, A. and Rodrigues, H. (2020) ‘Halal Tourism is Traveling fast: Community Perceptions and Implications’, Journal of Destination Marketing and Management, 18(October), p. 100503. doi: 10.1016/j.jdmm.2020.100503. 

Yousaf, S. and Xiucheng, F. (2018) ‘Halal Culinary and Tourism Marketing Strategies on Government Websites: A Preliminary Analysis’, Tourism Management, 68(November 2017), pp. 423–443. doi: 10.1016/j.tourman.2018.04.006. 

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Laporan Perkembangan Pariwisata Ramah Muslim Indonesia 2019-2020. Diakses pada 10 Mei 2022 melalui https://knks.go.id/storage/upload/1608113420-Laporan%20Perkembangan%20Pariwisata%20Ramah%20Muslim%20Daerah%202019-2020.pdf 

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2021. “Potensi Pengembangan Wisata Halal di Indonesia” diakses pada 10 Mei 2022 melalui https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Potensi-Pengembangan-Wisata-Halal-di-Indonesia  

Travel detik.com. 2022. “Infografis RI Wisata Halal Terbaik Kedua di Dunia” diakses pada 21 Juli 2022 melalui https://travel.detik.com/travel-news/d-6125933/infografis-ri-wisata-halal-terbaik-kedua-dunia  

Post navigation

Written by

adminshafiec