BACK TO POSTS
Artikel Shafiec

Persepsi Netizen tentang Ekonomi Syariah Sebelum dan Selama Masa Pandemi Covid-19

adminshafiec
/
December 21, 2022
6 mins

Oleh: Danang Teguh Qoyyimi, Dian Kartika Rahajeng, Sony Budiarso, Dhestar Wirawan

Tim Riset SHAFIEC UNU Yogyakarta

Pesatnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia tidak dapat dipungkiri lagi. Berbagai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi syariah diantaranya komitmen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur perbankan syariah hingga meningkatnya pemahaman masyarakat atas implementasi nilai syariah dalam segala bentuk lini aktivitas ekonomi dan sosial.

Ekonomi syariah telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sistem ekonomi Indonesia saat ini. Di tengah potensi Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar, Indonesia berpeluang emas untuk terus mengembangkan sektor ini. Salah satu potensinya yaitu dengan dukungan teknologi informasi, akan sangat membantu akses masyarakat untuk mendapatkan literasi seputar ekonomi syariah. 

Masyarakat sendiri juga sangat aktif dalam mencari informasi dari berbagai kanal termasuk sosial media. Masyarakat net atau netizen bahkan sangat kritis dalam berpendapat di laman sosial media sehingga persepsi yang terbentuk oleh netizen tidak dapat diabaikan lagi dan bahkan menjadi sorotan publik.

Di masa pandemi seperti saat ini, berbagai kebijakan dibidang ekonomi dan kesehatan baik di lingkup regional maupun nasional untuk memulihkan Indonesia. Memang sejak Indonesia dilanda wabah Covid-19, kondisi bisnis dari berbagai lini sektor banyak yang menurun drastis, terutama di sektor-sektor yang menjadi andalan negara selama ini. Namun faktanya, terdapat satu kondisi menarik untuk menjadi perhatian, yakni sektor ekonomi syariah yang ternyata mampu tumbuh positif dikala pandemi. 

Berbagai kebijakan pembatasan sosial yang menyebabkan penggunaan internet semakin meningkat, hal ini dapat memicu pertumbuhan sektor ekonomi syariah dengan memaksimalkan literasi keuangan syariah melalui tren platform digital. Peningkatan akses layanan keuangan digital, yang diikuti oleh pergerakan bank syariah menuju digital market menyasar netizen untuk makin dekat dengan akses informasi perbankan dan ekonomi syariah.

Lalu apakah sebenarnya yang menjadi persepsi netizen terhadap produk syariah dan aktivitas ekonomi syariah? Mungkinkah pertumbuhan positif di sektor ini akibat masyarakat sudah memiliki literasi yang baik seputar keuangan syariah? Opini apa yang saat ini berkembang di masyarakat?

Dalam tulisan ini kami mencoba menganalisis menggunakan tanggapan atau respon dari masyarakat di media internet dari waktu ke waktu mengenai ekonomi syariah, seperti topik-topik apa yang sering muncul dan ramai diperbincangkan netizen, bagaimana respon mengenai topik tersebut, hingga mungkinkah topik-topik tersebut memiliki keterkaitan dengan peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat.

Frekuensi Tweets Ekonomi Syariah Per Tahun

Hasil analisis kami dari data yang dikumpulkan selama 1 Januari 2018 sampai 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa angka frekuensi tweet mengenai Ekonomi Syariah beranjak naik setiap tahunnya. Melihat tren yang ada, kenaikan yang terjadi dalam topik ini cukup signifikan meskipun jumlah tweet tentang ekonomi syariah secara keseluruhan masih dalam jumlah yang kurang optimal, mengingat cukup banyaknya masyarakat pegiat ekonomi syariah yang juga aktif menggunakan sosial media. Dari angka tersebut terdapat bahasan-bahasan tertentu dari netizen mengenai Ekonomi Syariah.

Topik-topik Ekonomi Syariah yang Paling Sering Dibahas Netizen

Dimulai pada tahun 2018, topik yang menjadi tren pada awal tahun adalah Korupsi oleh Bank BJB Syariah. Kasus korupsi ini justru berdampak negatif bagi perkembangan ekonomi syariah karena isu ini akan menimbulkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk syariah. Topik ini menjadi menarik karena dua hal. Pertama, adanya sorotan masyarakat atas bentuk penyimpangan/fraud dan di entitas syariah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat ketertarikan dan tingkat kepedulian masyarakat terhadap pemenuhan tata kelola yang baik di entitas syariah. Kedua, isu ini nampaknya menjadi menggantung karena beralihnya sorotan netizen ke topik lainnya. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut mengingat sebagian besar fraud kadang tidak semuanya terungkap. Tip of the iceberg, yang terungkap hanya di permukaan saja.

Berlanjut pada akhir tahun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, terdapat isu yang sedang hangat dibicarakan yaitu diumumkannya nama-nama calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2019. Calon dari kubu petahana, Joko Widodo (Jokowi), santer dibicarakan sebelumnya akan bergandengan dengan nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Mahfud MD sebagai calon pendamping untuk menghadapi kontestasi Pilpres mendatang. Namun ternyata arah angin berubah, Publik Tanah Air sempat dibuat terkejut dengan keputusan Jokowi karena Jokowi memilih Ketua MUI, Prof. KH. Ma’ruf Amin sebagai bakal Cawapresnya di Pilpres 2019. Oleh karena itu, di akhir tahun 2019, Prof. KH. Ma’ruf Amin sangat sering menjadi tren topik yang dibicarakan netizen. Meski banyak pro dan kontra, Profesor Hukum Ekonomi Syariah ini dianggap bisa meningkatkan literasi mengenai ekonomi syariah jika beliau terpilih menjadi wakil presiden.

Pada tahun 2019 adalah tahun diadakannya pemilihan umum serentak nasional untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Tak mencengangkan apabila topik ekonomi syariah yang sering diperbincangkan netizen pada lingkup mengarah pada politik. Terdapat nama-nama yang bertarung di kontestasi Pilpres 2019, yakin Ma’ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno, isu yang menjadi trending adalah bagaimana peran ketiganya dalam mengembangkan ekonomi syariah. Selain itu, ekonomi syariah juga menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Debat Pemilu 2019.

Dengan keyword yang sama dengan tahun sebelumnya, kami menganalisis bahwa trending topic yang sering dibahas oleh netizen pada tahun 2020 adalah isu merger Bank Syariah yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia. 

Aksi merger ketiga bank yang terjadi saat Pandemi Covid-19 ini adalah untuk upaya dan komitmen dalam memajukan ekonomi syariah, menguatkan inovasi agar perbankan syariah semakin eksis di kalangan masyarakat, serta membangun Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. Aksi merger ini sempat mengundang pro dan kontra sehingga sempat ramai diperdebatkan di media sosial pada akhir Desember 2020.

Tahun 2021 ini adalah tahun yang cukup menggembirakan untuk perkembangan ekonomi syariah, topik yang diperbincangkan netizen mayoritas fokus pada hal-hal positif perkembangan ekonomi syariah. Pada awal tahun adalah Peresmian Bank Syariah Indonesia dan gerakan nasional wakaf uang sebagai wujud peningkatan literasi keuangan syariah. Beberapa bahasan lain yang membanggakan, antara lain mengenai topik kesuksesan Indonesia dalam meraih peringkat 4 dunia setelah sebelumnya berada pada peringkat 10 besar dunia pada 2018, dan peringkat 15 dunia pada 2019, serta kabar mengenai Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang meraih penghargaan sebagai penggerak ekonomi syariah di Indonesia menjadi tren kedua setelah Peresmian Bank Syariah pada 2021. Topik-topik yang dibicarakan netizen pada 2021 menunjukkan bahwa terdapat sentimen positif dalam pembahasan tentang literasi ekonomi syariah dan juga menandakan bahwa masyarakat cukup aktif untuk update seputar ekonomi syariah.

Wordcloud Ulasan Ekonomi Syariah

TextDescription automatically generated

Demikian juga dari Analisa wordcloud yang menyimpulkan bahwa dari periode empat tahun (1 Januari 2018- 31 Desember 2021) isu seputar Bank Konvensional yaitu Riba, dan Isu Bank BJB Syariah yang terendus skandal korupsi menjadi topik yang paling ramai diperbincangkan netizen dalam lingkup ekonomi syariah. Selain itu, analisis ini juga menunjukkan bahwa merger Bank Syariah juga menjadi trending topic yang ditunjukkan dengan nama-nama Bank yang menjadi cikal bakal Bank Syariah menjadi tren kata yang sering dibicarakan netizen. Terlampir gambar salah satu tweet terpopuler hasil ulasan kami.

Graphical user interface, text, application, chat or text messageDescription automatically generated

Top Mentions Terpopuler

2018

Graphical user interface, applicationDescription automatically generated

2019

Graphical user interface, applicationDescription automatically generated

2020

Graphical user interface, applicationDescription automatically generated

2021

Graphical user interface, applicationDescription automatically generated

Top mention seputar ekonomi syariah yang mewarnai media sosial selama empat tahun mayoritas adalah tokoh-tokoh yang berkecimpung di bidang Ekonomi Syariah diantaranya KH Ma’ruf Amin, Sandiaga Uno, Joko Widodo, Erick Thohir, dan beberapa nama lainnya. Mention tersebut berasal dari berbagai bahasan yang sedang trending dibicarakan seperti pemilihan presiden, debat Pemilu, dan merger bank syariah. 

Beberapa institusi keuangan syariah juga terlihat dalam mention seperti Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.  Kemudian terdapat juga institusi regulator, serta pengawas ekonomi syariah yaitu Bank Indonesia.

Top Hashtags Terpopuler

2018

Graphical user interfaceDescription automatically generated

2019

A screenshot of a computerDescription automatically generated with low confidence

2020

A screenshot of a computerDescription automatically generated with low confidence

2021

A screenshot of a computerDescription automatically generated with low confidence

Sementara itu hashtag yang trending di media sosial seputar lingkup ekonomi syariah pada tahun 2018 sampai 2021 atau selama tiga tahun berturut-turut didominasi oleh #EkonomiSyariah. Hal ini disebabkan karena isu ekonomi syariah semakin booming di masyarakat ditengah inovasi yang terus menerus dikembangkan, serta prestasi yang diraih Indonesia dalam kancah internasional. Selain itu, hal ini menandakan bahwa topik pembahasan seputar #EkonomiSyariah paling ramai diperbincangkan. Disisi lain pada tahun 2018 empat hashtag terpopuler adalah isu mengenai terendusnya kasus korupsi Bank BJB Syariah. Meskipun Bank ini termasuk bank syariah, adanya tren hashtag ini justru membawa sentimen negatif pada pengembangan ekonomi syariah, sebab terdapat isu korupsi kredit fiktif oleh Bank BJB Syariah.

Kesimpulan

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah. Dukungan teknologi informasi dan kondisi pandemi memicu peningkatan akses literasi keuangan syariah melalui tren penggunaan platform digital. Dalam tren digital ini, topik ekonomi syariah dalam beberapa tahun terakhir memang sering dibahas netizen, walaupun seringkali bercampur pembahasannya dengan agenda seputar politik, keuangan, hingga isu-isu kejahatan. Meskipun terjadi pro dan kontra ditengah respon masyarakat terkait ekonomi syariah, akan tetapi peningkatan frekuensi tweet, kualitas topik, top mention, dan top hashtag cukup membuktikan bahwa terjadi peningkatan literasi keuangan syariah yang signifikan di masyarakat.

Literasi tentang ekonomi syariah cukup meningkat ditinjau dari banyaknya respon masyarakat tentang pengetahuan seputar ekonomi syariah, misalnya mengenai isu merger Bank Syariah, kemudian kolom-kolom pembicaraan mengenai pentingnya menghindari riba. Dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan sektor ekonomi syariah dapat disebabkan oleh peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat sehingga masyarakat mulai memiliki pengetahuan dan kepercayaan terhadap produk-produk syariah. Namun, belum diketahui secara pasti apakah tren mengenai pembahasan ekonomi syariah ini tetap akan berlanjut kedepannya.

Kalau dari sudut pandang netizen, bagaimana tanggapan mengenai ekonomi syariah tahun ini?

***

Referensi

Liputan6. (10 Agustus 2018). 4 Pertanda Mengejutkan di Detik-Detik Jokowi Pilih Ma’ruf Amin. Diakses melalui https://www.liputan6.com/pilpres/read/3614998/4-pertanda-mengejutkan-di-detik-detik-jokowi-pilih-maruf-amin

Tempo, Bisnis. (10 Agustus 2018). Ma’ruf Amin, Kyai Bergelar Profesor Hukum Ekonomi Islam. Diakses melalui https://bisnis.tempo.co/read/1115833/maruf-amin-kyai-bergelar-profesor-hukum-ekonomi-islam

Indonesia, CNBC. (10 Agustus 2018). Ma’ruf Amin Bisa Bawa Ekonomi Syariah Tumbuh Pesat. Diakses melalui https://www.cnbcindonesia.com/news/20180810084249-4-27916/maruf-amin-bisa-bawa-ekonomi-syariah-tumbuh-pesat

Tempo, Nasional. (25 Maret 2019). Bertabur Janji di Kampanye Akbar Perdana Pilpres 2019. Diakses melalui https://nasional.tempo.co/read/1188769/bertabur-janji-di-kampanye-akbar-perdana-pilpres-2019

22 Desember 2020. Muhammadiyah Beberkan Alasan Tarik Dana di Bank Syariah BUMN. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201222142902-78-585201/muhammadiyah-beberkan-alasan-tarik-dana-di-bank-syariah-bumn

Republika. (24 Juli 2021). MES: Jusuf Hamka Minta Maaf Terkait ‘Bank Syariah Kejam’. Diakses melalui https://republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/qwr0uh354/mes-jusuf-hamka-minta-maaf-terkait-bank-syariah-kejam

Tempo, Bisnis. (23  Oktober 2021). Jokowi: Ekonomi Syariah RI Peringkat 4 Dunia, Naik Terus. Diakses melalui https://bisnis.tempo.co/read/1519941/jokowi-ekonomi-syariah-ri-peringkat-4-dunia-naik-terus

Post navigation

Written by

adminshafiec